Sabtu, 25/11-Forum
Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang melaksanakan mustata (muyawarah tengah tahun) periode
2017-2018 yang merupakan kegiatan wajib dari kepengurusan forshei dan dilakukan setelah 6 bulan
kepengurusan. Mustata dilaksanakan mulai pukul 08.00-15.30 WIB dan dilaksanakan
di gedung G5 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang. Pengurus
forshei yakni kader 2015 dan 2016 wajib mengikuti musyawarah tengah tahun ini,
karena mustata ini penyampaian hasil dan pertanggungjawaban kinerja setiap
bidang selama 6 bulan terakhir juga diikuti kader forshei 2017 selaku kader
baru dengan tujuan agar kiranya dengan adanya mustata ini menjadi gambaran bagi
kader baru 2017 ketika menjadi pengurus.
Sebelum
masuk ke acara inti moderator memimpin do’a dengan membaca surat Al-Fatihah
demi kelancaran berlangsungnya mustata. Acara mustata dibuka dengan sambutan-sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh saudara Lizammudin selaku ketua panitia,
sambutan kedua disampaikan oleh saudara M Firdaus selaku ketua umum forshei,
dan sambutan terakhir disampaikan oleh saudara Ahmad Fauzi selaku majlis
pertimbangan forshei.
Penyampaian
kinerja selama 6 bulan terakhir yang pertama disampaikan oleh bidang
keorganisasian. Adapun masukan untuk bidang keorganisasian dari peserta mustata
yang hadir agar kiranya ketika akan melaksanakan acara harus mensurvei tempat
terlebih dahulu dan harus dapat mementoring seluruh kader baik yang aktif
ataupun tidak aktif. Presentasi kedua disampaikan oleh bidang pelatihan dan
pendidikan, dalam bidang ini terdapat masukan bahwa program kerja yang belum
terealisasi agar dilaksanakan baik pada semester ini ataupun semester
selanjutnya. Bidang kerjasama hubungan luar mendapat masukan agar melakukan
kegiatan berbagi dengan masyarakat seperti membagikan ta’jil dan juga kunjungan
ke industri-industri. Untuk bidang keagamaan, salah satu program kerjanya yaitu
forji yang kegiatnnya bisa dilakukan diluar basecamp. Ruhnya forshei yaitu
bidang kajian dan penelitian, yang mendapat masukan ketika diskusi dilaksanakan
hp dijauhkan dan diwajibkan membawa buku. Terakhir bidang yang mengoperasikan
sosial media yaitu bidang media dan jurnalistik mendapat masukan agar bisa
menarik warga net untuk memberi like pada setiap postingan dan dalam memosting
harus sesuai waktu yang ditentukan. Puncak dari penyampaian masing-masing
bidang yaitu penyampaian kinerja BPH (Badan Pengurus Harian). Masukan dari
peserta yang hadir agar kiranya BPH lebih bisa mengayomi dan merangkul
anggotanya dengan lebih baik. Kekeluargaan yang tercipta diforshei dimulai dari
Badan Pengurus Harian.
Dari setiap
bidang mengambil masukan dan komentar guna kemajuan forshei kedepan. Mustata
sebagai pembelajaran bagi kader berikutnya yang akan mendapat giliran memegang
estafeta kepengurusan. Serangakaian acara berlangsung dengan baik dan lancar.
Untuk menutup mustata forshei membuat video penyemangat dengan mengucapkan
“forshei bisa” dan foto bersama sebagai kenang-kenangan.