Semarang, (1-2/6/2018) pengurus Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang melaksanakan agenda
tahunan yaitu
Musyawarah Tahunan (MUSTA) 2018, yang
berlangsung selama dua hari dimulai dari tanggal 1 hingga 2 Juni 2018. Kegiatan MUSTA ialah singkatan dari musyawarah tahunan
oleh kader forshei yang diisi dengan laporan pertanggung jawabanprogram kerja
yang terlaksana maupun belum terlaksana dan kendala-kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan program kerja periode 2017/2018. MUSTA dihadiri
oleh seluruh kader forshei dari angkatan 2015-2017 dan Majelis
Pertimbangan
Forshei serta KA forshei.
Pembukaan acara MUSTA dilakukan
pukul 16.00 WIB di gedung Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Mangkang, dipimpin oleh
Dziana sebagai miss chairwoman. Selanjutnya sambutan-sabutan. Sambutan yang pertama disampaikan
oleh ketua panitia Saudara Niko Bachtiar angkatan 2017, sambutan kedua
disampaikan oleh ketua umum forshei 2017/2018 Saudara Muhammad Firdaus angkatan
2015, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Saudara Ahmad Ulin Nuha sekaligus
meresmikan pembukaan MUSTA periode 2017-2018. Acara dilanjutkan dengan khataman
bersama untuk mengisi waktu menunggu berbukapuasa.
Khataman bersama ini sudah di mulai sebelum
acara MUSTA, dengan menggunakan grup
via whatsapp sebagai sarana media.
Khataman ini menargetkan
10 kali khataman dan akhirnya pun
selesai bersamaan diadakan
acara MUSTA.
Puncak acara MUSTA berlangsung pukul 20.30 WIB yaitu Laporan
Pertanggungjawaban Program Kerja (LPJ) untuk setiap bidang yang ada di forshei,
dengan memaparkan program kerja dalam waktu satu
tahun. Pertama dimulai dengan
pelaporan pertanggungjawaban program kerja dari bidang pelatihan dan
pendidikan, kedua pelaporan dari bidang keagamaan. Ketiga
pelaporan dari bidang kerjasama dan hubungan antar lembaga dengan berpesan untuk meningkatkan kerjasama dengan badan lain.Keempat adalah pelaporan pertanggungjawaban
dari bidang keorganisasian dan keanggotaan dengan melaksanakan program kegiatan
penjaringan kader baru dan memperkuat hubungan antar sesama anggota forshei. Kelima pelaporan
LPJ dari bidang media dan jurnalistik dengan 3 program kerja yaitu
optimalisasi sosial media, majalah dan kunjungan media. Keenam pelaporan LPJ
oleh bidang kajian dan penelitian, bahwasannya ketika diskusi harus ada pembaruan
sistem sehingga semangat minat kader untuk berdiskusi lebih baik. Setelah
laporan pertanggungjawaban setiap bidang berakhir, dilanjutkan laporan
pertanggung jawaban dari Badan Pengurus Harian (BPH).
Acara terakhir dalam MUSTA ini ialah diadakan pengajuan calon ketua
baru forshei untuk angkatan 2018/2019. Kandidat
ketua yang terdiri Muhammad Ikhsanudin, M. Iqbal Haqiqi, Ulul
Fahmi, M. Baqiyyatus Salafis Shofi, Pandunata Rakasiwi, M. Faizul Mamduh, dan
Ari Yuwono Saputro. Dari banyak
kadidat yang mengikuti seleksi membuat suasana seru dalam pemilihan. Setelah
melewati berbagai kriteria dan seleksi untuk menjadi ketua forshei 2018/2019,
akhirnya musyawarah Majelis Pertimbangan Forshei (MPF) memutuskan untuk yang
menjadi ketua umum forshei dan wakil ketua forsheiuntuk preiode 2018/2019
adalah Muhammad Ikhsannudin dan M. Iqbal Haqiqi. MUSTA ini diakhiri dengan
acara foto bersama dengan seluruh kader forshei.
Oleh: Delya Saski Ananda (kader forshei 2017)