INFLASI
Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga
yang bersifat umum dan berlangsung secara terus menerus.
Menurut al-Maqrizi menggolongkan inflasi dalam dua
golongan, yaitu:
1. Natural Inflation,
yaitu inflasi yang diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah dimana orang tidak
mempunyai kendali atasnya (dalam hal mencegah). Sebab inflasi ini adalah
diakibatkan oleh turunnya penawaran agregatif (Agregat supply) atau
naiknya permintaan agregatif (Agregat Demand).
2. Human Error
Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dari
manusia itu sendiri. Penyebabnya antara lain:
a. Korupsi
dan administrasi yang buruk
b. Pajak yang
berlebihan (excessive tax)
c. Pencetakan
uang yang berlebihan (excessive seignorage)
Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya:
1. Demand pull inflation,
yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang
terlalu kuat.
2. Cost push
inflation, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi.
Jenis inflasi berdasarkan tingkatan keparahannya:
1. Inflasi ringan
(di bawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang(
antara 10% – 30% setahun)
3. Inflasi berat
(antara 30% – 100% setahun)
4. Hiperinflasi (
diatas 100% setahun)
Jenis inflasi berdasarkan asalnya:
1. Domestic inflation,
yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini timbul misalnya
karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, atau
panen yang gagal dan sebagainya.
2. Imported inflation,
yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena kenaikan
harga barang-barang yang kita impor.
PENGANGGURAN
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
dapat memperolehnya.
Menurut sebab terjadinya, pengangguran digolongkan
kepada tiga jenis yaitu:
a) Pengangguran friksional, adalah
pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari
kerja dan lowongan kerja yang ada.
b) Pengangguran struktural, adalah
pengangguran terjadi karena ada problema dalam struktur atau komposisi perekonomian.
c) Pengangguran konjungtur,
adalah pengangguran terjadi karena kelebihan pengangguran alamiah dan berlaku
sebagai akibat pengangguran dalam permintaan agregat.
Macam pengangguran berdasarkan cirinya, dibagi menjadi
empat kelompok:
a) Pengangguran Terbuka,
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
b) Pengangguran Tersembunyi,
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan
tertentu.
c) Setengah
Menganggur, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur
ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
d) Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini adalah tenaga kerja yang tidak bekerja karena terikat pada
musim tertentu.
Beberapa akibat buruk dari pengangguran dibedakan
kepada dua aspek dimana dua aspek tersebut yaitu :
a) Akibat buruk ke
atas kegiatan perekonomian:
1. Menyebabkan masyarakat tidak
memaksimumkan tingkat kemakmuran yang mungkin dicapainya.
2. Menyebabkan
pendapatan pajak pemerintah berkurang.
3. Tidak
menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
b) Akibat buruk ke
atas individu dan masyarakat
1. Menyebabkan
kehilangan mata pencarian dan pendapatan.
2. Menyebabkan
kehilangan keterampilan.
3. Menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik.
Sumber:
Sukirno, Sadono. 2010. Makroekonomi: Teori
Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sumber gambar : shintya.co.id
Diolah oleh Tim forshei materi