Kita tahu bahwa dalam ruang lingkup ekonomi makro, tentunya membahas masalah-masalah ekonomi secara keseluruhan atau agregat, salah satunya yaitu pendapatan nasional dan keseimbangan kurva IS-LM. Nah sebenarnya apa sih yang dimaksud pendapatan nasional dan keseimbangan kurva IS-LM? Apakah keduanya masih saling berhugungan?
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional “National Income” yaitu jumlah yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan unuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu. Pendapatan nasional ini digunakan sebagai indikator tingkat kemakmuran masyarakat sebuah perekonomian dari waktu ke waktu.
Pendapatan nasional ternyata ada beberapa macamnya, yaitu:
a. a. Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Bruto
b. b. Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross Nasional Product
c. c. Produk nasional Netto / Net Nasional Product
d. d. Pendapatan Nasional Netto / Net Nasional Income
e. e. Pendapatan Perseorangan / Personal Income
f. f. Pendapatan Disposible
Dari beberapa macam pendapatan nasional diatas, ternyata yang paling sering digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu PDB. Kita tentu sering mendengar berita seperti ini, “Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen”. Untuk mendapatkan angka tersebut, bagaimana sih cara perhitungannya?
PDB tidak hanya menghitung pendapatan secara nasional saja, tetapi juga menghitung pengeluaran secara nasional bahkan produksi barang dan jasa secara nasional. Maka perhitungannya dapat dilakukan berdasarkan tiga jenis kegiatan ekonomi tersebut, antara lain:
a. 1. Pendekatan pendapatan (income aapproach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah menjumlahkan seluruh pendapatan atau penghasilan pelaku ekonomi dalam suatu Negara pada periode tertentu. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = w + r + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
w = Upah
r = Sewa
i = Bunga
p = Laba atau profit
b. 2. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja pelaku ekonomi dalam suatu Negara selama periode tertentu. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor
M = pengeluaran dari impor
c. 3. Pendekatan produksi (production approach)
Pendekatan produksi adalah menjumlahkan seluruh nilai produk akhir barang dan jasa (final goods and services), dalam suatu Negara selama periode tertentu. Secara matematis pendapatan nasional ini dituliskan sebagai berikut :
Y = ∑ n Qi Pi
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
Qi = jumlah barang dan jasa
Pi = harga per unit barang dan jasa
Keseimbangan IS-LM
Pada poin pertama, kita telah mengetahui apa itu pendapatan nasional. Lalu, apakah ada hubungannya dengan keseimbangan kurva IS-LM? Ternyata, pendapatan nasional berpengaruh terhadap kurva IS, maupun kurva LM. Untuk penjelasannya seperti dibawah ini.
Kurva IS berasal dari investasi (Investment) dan tabungan (Saving), sedangkan kurva LM berasal dari permintaan akan uang (Liquidity Preference) dan penawaran uang (Money Supply). Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar barang. Sedangkan kurva LM adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar uang. Sehingga Kurva IS-LM merupakan kurva yang menggambarkan bagaimana interaksi antara pasar barang (IS) dan pasar uang (LM). Kurva IS-LM merepresentasikan model IS-LM yang menunjukkan keseimbangan antara tingkat suku bunga dan pendapatan nasional (output) dalam jangka pendek (short-run equilibrium).
Sumber:
Putong. 2015. EKONOMI MAKRO: Pengantar untuk dasar-dasar ilmu Ekonomi Makro Volume 1 dari Ekonomi Makro. Penerbit: Buku & Artikel Karya Iskandar Putong.
Huda, Nurul. 2018. Ekonomi Makro Islam: pendekatan teoritis. Jakarta: Prenada Media.