Menurut bahasa (lughah) Zakat berarti nama’I
(kesuburan), thaharah (kesucian), barakah (keberkatan), dan tazkiyah tathhier
(mensucikan). Sedangkan menurut istilah, Zakat adalah pengambilan harta
tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan
kepada golongan tertentu. Seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki orang
Islam yang berkewajiban untuk menunaikan zakat disebut Muzakki, dan orang yang
berhak menerima zakat disebut Mustahik.
Dasar Hukum Zakat
· UU No. 13 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
· QS. At-Taubah ayat 103 dan ayat 60
Syarat Wajib dan Sah Zakat
Syarat wajib mengeluarkan zakat ada 9 yakni; muslim, merdeka, baligh, harta yang dimiliki wajib dizakati, mencapai nishab, harta adalah miliki penuh, memenuhi haul, tidak berutang, dan melebihi kebutuhan pokok.
Adapun syarat sah zakat ada 2 yaitu; niat dan penyerahan kepemilikan (menyerahkan kepada yang berhak menerimanya).
Mustahiq (Penerima) Zakat
Seperti yang telah diatur dalam QS. At-Taubah ayat 60, terdapat 8 golongan mustahik yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Riqab
6. Gharimin
7. Fi Sabilillah
8. Ibnu sabil
Macam-Macam Zakat
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat jiwa yang wajib dikeluarkan seorang muslim pada bulan Ramadhan, dan diwajibkan bagi setiap muslim untuk membersihkan dan menyempurnakan puasanya. Waktu pelaksanaan yaitu sejak awal Ramadhan dan paling lambat sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri.Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk makanan pokok setempat (beras, gandum, jagung, dan lain-lain) sebesar satu sha’ yang setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kg per jiwa.
2. Zakat Maal
Zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang dimiliki jika harta tersebut telah mencapai batas wajib dikeluarkan zakatnya atau nishab.
Jenis zakat maal antara lain:
1) Zakat Binatang Ternak
Binatang ternak adalah binatang yang dengan sengaja dikembangbiakkan agar menjadi tambah banyak. Pada binatang ternak diberlakukan nishab dan haul. Binatang ternak yang wajib dizakati ada tiga jenis yaitu unta, sapi, dan kambing.
2) Zakat Emas dan Perak
Barang siapa memiliki satu nisab emas dan perak selama satu tahun penuh, maka ia berkewajiban mengeluarkan zakat.
3) Zakat Barang Dagangan (Tijarah)
Zakat perdagangan atau perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan atas kepemilikan harta yang diperuntukkan untuk jual beli. Zakat ini dikenakan kepada perniagaan yang diusahakan baik secara perseorangan maupun perserikatan seperti CV, PT, dan koperasi.
4) Zakat Pertanian
Hasil pertanian yang wajib dizakati adalah biji-bijian yang menjadi bahan makanan pokok, seperti gandum, jagung, padi, kedelai, kacang tanah, dan hasil pertanian lainnya.
5) Zakat Pertambangan (ma’din)
Zakat pertambangan atau ma’din adalah segala macam hasil tambang yang dikeluarkan dari bumi dan mempunyai nilai, seperti besi, kuningan, dan timah.
6) Zakat Barang Temuan (Rikaz)
Setiap barang temuan atau rikaz yang ditemukan oleh seorang muslim, maka wajib baginya mengeluarkan zakat. Dalam zakat ini tidak disyaratkan adanya nisab dan haul.
7) Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan yang penghasilannya telah memenuhi nishab.
Dasar Hukum Zakat
· UU No. 13 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
· QS. At-Taubah ayat 103 dan ayat 60
Syarat Wajib dan Sah Zakat
Syarat wajib mengeluarkan zakat ada 9 yakni; muslim, merdeka, baligh, harta yang dimiliki wajib dizakati, mencapai nishab, harta adalah miliki penuh, memenuhi haul, tidak berutang, dan melebihi kebutuhan pokok.
Adapun syarat sah zakat ada 2 yaitu; niat dan penyerahan kepemilikan (menyerahkan kepada yang berhak menerimanya).
Seperti yang telah diatur dalam QS. At-Taubah ayat 60, terdapat 8 golongan mustahik yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Riqab
6. Gharimin
7. Fi Sabilillah
8. Ibnu sabil
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat jiwa yang wajib dikeluarkan seorang muslim pada bulan Ramadhan, dan diwajibkan bagi setiap muslim untuk membersihkan dan menyempurnakan puasanya. Waktu pelaksanaan yaitu sejak awal Ramadhan dan paling lambat sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri.Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk makanan pokok setempat (beras, gandum, jagung, dan lain-lain) sebesar satu sha’ yang setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kg per jiwa.
2. Zakat Maal
Zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang dimiliki jika harta tersebut telah mencapai batas wajib dikeluarkan zakatnya atau nishab.
Jenis zakat maal antara lain:
1) Zakat Binatang Ternak
Binatang ternak adalah binatang yang dengan sengaja dikembangbiakkan agar menjadi tambah banyak. Pada binatang ternak diberlakukan nishab dan haul. Binatang ternak yang wajib dizakati ada tiga jenis yaitu unta, sapi, dan kambing.
2) Zakat Emas dan Perak
Barang siapa memiliki satu nisab emas dan perak selama satu tahun penuh, maka ia berkewajiban mengeluarkan zakat.
3) Zakat Barang Dagangan (Tijarah)
Zakat perdagangan atau perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan atas kepemilikan harta yang diperuntukkan untuk jual beli. Zakat ini dikenakan kepada perniagaan yang diusahakan baik secara perseorangan maupun perserikatan seperti CV, PT, dan koperasi.
4) Zakat Pertanian
Hasil pertanian yang wajib dizakati adalah biji-bijian yang menjadi bahan makanan pokok, seperti gandum, jagung, padi, kedelai, kacang tanah, dan hasil pertanian lainnya.
5) Zakat Pertambangan (ma’din)
Zakat pertambangan atau ma’din adalah segala macam hasil tambang yang dikeluarkan dari bumi dan mempunyai nilai, seperti besi, kuningan, dan timah.
6) Zakat Barang Temuan (Rikaz)
Setiap barang temuan atau rikaz yang ditemukan oleh seorang muslim, maka wajib baginya mengeluarkan zakat. Dalam zakat ini tidak disyaratkan adanya nisab dan haul.
7) Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan yang penghasilannya telah memenuhi nishab.
jurnal IAIN Kudus, zakat,2019
Sumber gambar: Detik.com
Penulis: Tim forshei materi