Keuangan publik merupakan salah satu rumpun
dari ilmu ekonomi yang pada dasarnya fokus pada pengelolaan keuangan pemerintah
dengan tujuan membiayai kegiatan operasional negara dan untuk kepentingan
masyarakat luas.
Jika ditanya mengenai pendapatan negara kebanyakan dari kita pasti akan menjawab pajak. Padahal pendapatan negara tidak hanya berasal dari pajak. Menurut Pasal 11 Ayat (3) UU No.17 Tahun 2003, sumber pendapatan negara terdiri dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan hibah.
1. Pajak
Ø Pajak Penghasilan
Ø PPN
Ø Pajak Penjualan Barang
Mewah
Ø Pajak Bumi dan
Bangunan
Ø Pajak Ekspor
Ø Pajak Perdagangan
Internasional
Ø Bea Masuk dan Cukai
2. Non-Pajak
Ø Sumber penerimaan dari
barang-barang yang dikuasai atau milik Pemerintah.
Ø Perusaan yang
melakukan monopoli dan oligopoli ekonomi
Ø Denda yang dijatuhkan
untuk kepentingan umum.
3. Hibah
Dana sukarela yang diberikan kepada
pemerintah untuk negara. Dari luar negeri yang pernah memberikan bantuan adalah
Bank Dunia (Worl Bank), ADB (Asean Development Bank), dan IMF (International
Monetary Fund).
Setelah membahas mengenai pendapatan negara, kita pasti pernah mendengar kata inflasi. Lalu sebenarnya apa itu inflasi?
Inflasi merupakan masalah utama di banyak Negara berkembang. Inflasi menyebabkan kenaikan tingkat harga. Inflasi tinggi menyebabkan daya beli mata uang suatu Negara semakin turun. Penyebab dari inflasi secara umum adalah ketidakseimbangan permintaan dan penawaran barang atau jasa, peredaran uang, serta biaya produksi. Atau lebih bisa disebut uang banyak barang yang didapat sedikit.
Inflasi yang tinggi akan mengurangi gairah pelaku ekonomi karena para pemilik modal akan lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi dengan membeli aktiva tetap seperti tanah, rumah dan lainnya. Sehingga mengakibatkan kurangnya investasi dan mengakibatkan turunnya kegiatan ekonomi dan berpengaruh pada pengangguran.
Peran Bank Sentral di kondisi ini ialah melakukan pola inflation targeting melalui kebijakan moneter untuk mengontrol jumlah uang beredar yakni dengan menggunakan 3 kebijakan :
· Operasi pasar terbuka
· Tingkat diskonto
· Syarat Cadangan Kas Minimum
Menurut Al-Maqrizi inflasi terjadi karena dua hal yakni factor alamiah dan kesalahan manusia. Alamiah disebabkan oleh bencana alam, sedangkan kesalahan manusia korupsi dan administrasi yang buruk, peningkatan sirkulasi mata uang fulus.
Kejadian inflasi juga bisa menyebabkan terjadinya pengangguran. Pengangguran Menurut Sukirno (2008 : 13) adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Macam-macam pengangguran dibagi menjadi dua jenis yaitu,
1. Berdasarkan Penyebabnya
Ø Siklis, terjadi jika permintaan barang menurun.
Ø Struktural, Manusia tergeser oleh teknologi.
Ø Regional, mirip dengan strukturaal namun terbatas di tempat tertentu.
Ø Institusional, pemerintah yang mengeluarkan kebijakan yang memicu pengangguran.
Ø Friksional, seseorang yang sudah menyelesaikan studi namun belum mendapatkan pekerjaan.
Ø Musiman, pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu. Misalkan panen. Petani menganggur saat masa panen belum tiba.
2. Berdasarkan Potensi Kerjanya
Ø Setengah penganggur, seseorang yang menginginkan jam kerja lebih, namun tidak bisa karena suatu alasan.
Ø Pengangguran terselubung, mereka bekerja namun ada yang salah dengan keproduktivitasannya yakni bisa terlalu sedikit pekerjaan atau terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Penyebab pengangguran adalah,
Ø Jumlah Angkatan kerja yang besar
Ø Kurangnya lapangan pekerjaan
Ø Kompetensi pekerja yang tidak sesuai
Ø PHK
Ø Menurunnya stabilitas politik
Akibatnya tingkat pengangguran di Indonesia semakin melunjak dan sensus kemiskinan juga semakin tinggi.
Cara Mengatasi Pengangguran,
Ø Menciptakan usaha-usaha baru untuk memperluas kesempatan berusaha.
Ø Meningkatkan skill dan kualitas menuju profesionalisme
Ø Perbaikan dan penyatuan kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Ø Penempatan tenaga kerja Indonesia dengan kompetensi dan kualitas memadai di luar negeri.
Jika ditanya mengenai pendapatan negara kebanyakan dari kita pasti akan menjawab pajak. Padahal pendapatan negara tidak hanya berasal dari pajak. Menurut Pasal 11 Ayat (3) UU No.17 Tahun 2003, sumber pendapatan negara terdiri dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan hibah.
1. Pajak
Setelah membahas mengenai pendapatan negara, kita pasti pernah mendengar kata inflasi. Lalu sebenarnya apa itu inflasi?
Inflasi merupakan masalah utama di banyak Negara berkembang. Inflasi menyebabkan kenaikan tingkat harga. Inflasi tinggi menyebabkan daya beli mata uang suatu Negara semakin turun. Penyebab dari inflasi secara umum adalah ketidakseimbangan permintaan dan penawaran barang atau jasa, peredaran uang, serta biaya produksi. Atau lebih bisa disebut uang banyak barang yang didapat sedikit.
Inflasi yang tinggi akan mengurangi gairah pelaku ekonomi karena para pemilik modal akan lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi dengan membeli aktiva tetap seperti tanah, rumah dan lainnya. Sehingga mengakibatkan kurangnya investasi dan mengakibatkan turunnya kegiatan ekonomi dan berpengaruh pada pengangguran.
Peran Bank Sentral di kondisi ini ialah melakukan pola inflation targeting melalui kebijakan moneter untuk mengontrol jumlah uang beredar yakni dengan menggunakan 3 kebijakan :
· Operasi pasar terbuka
· Tingkat diskonto
· Syarat Cadangan Kas Minimum
Menurut Al-Maqrizi inflasi terjadi karena dua hal yakni factor alamiah dan kesalahan manusia. Alamiah disebabkan oleh bencana alam, sedangkan kesalahan manusia korupsi dan administrasi yang buruk, peningkatan sirkulasi mata uang fulus.
Kejadian inflasi juga bisa menyebabkan terjadinya pengangguran. Pengangguran Menurut Sukirno (2008 : 13) adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Macam-macam pengangguran dibagi menjadi dua jenis yaitu,
1. Berdasarkan Penyebabnya
Ø Siklis, terjadi jika permintaan barang menurun.
Ø Struktural, Manusia tergeser oleh teknologi.
Ø Regional, mirip dengan strukturaal namun terbatas di tempat tertentu.
Ø Institusional, pemerintah yang mengeluarkan kebijakan yang memicu pengangguran.
Ø Friksional, seseorang yang sudah menyelesaikan studi namun belum mendapatkan pekerjaan.
Ø Musiman, pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu. Misalkan panen. Petani menganggur saat masa panen belum tiba.
2. Berdasarkan Potensi Kerjanya
Ø Setengah penganggur, seseorang yang menginginkan jam kerja lebih, namun tidak bisa karena suatu alasan.
Ø Pengangguran terselubung, mereka bekerja namun ada yang salah dengan keproduktivitasannya yakni bisa terlalu sedikit pekerjaan atau terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Penyebab pengangguran adalah,
Ø Jumlah Angkatan kerja yang besar
Ø Kurangnya lapangan pekerjaan
Ø Kompetensi pekerja yang tidak sesuai
Ø PHK
Ø Menurunnya stabilitas politik
Akibatnya tingkat pengangguran di Indonesia semakin melunjak dan sensus kemiskinan juga semakin tinggi.
Cara Mengatasi Pengangguran,
Ø Menciptakan usaha-usaha baru untuk memperluas kesempatan berusaha.
Ø Meningkatkan skill dan kualitas menuju profesionalisme
Ø Perbaikan dan penyatuan kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Ø Penempatan tenaga kerja Indonesia dengan kompetensi dan kualitas memadai di luar negeri.
Ilustrasi Gambar. Iqbal Musyaffa 2019. Sumber: www.simulasikredit.com
Referensi
Rovia Nugrahani Pramesthi. (2011). Pengaruh Pengangguran dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Trenggalek
Rovia Nugrahani Pramesthi. (2011). Pengaruh Pengangguran dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Trenggalek
Andre Mandala. Andre Mandala Putra 18102004 (Sistem Ekonomi Indonesia)