Semarang, 17/12/2022 - Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (Forshei) UIN Walisongo Semarang mengadakan Sharia Economist Training 1 (SET 1) 2022 dengan mengusung tema “Tumbuhkan Kreatifitas, Kuatkan Kualitas”. SET 1 merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh semua kader forshei 2022 yang tentunya telah mengikuti PraSET. SET 1 dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 17-18 Desember 2022 yang bertempatkan di Candi Gedong Songo Semarang dan diikuti oleh 56 kader forshei 2022.
Pembukaan SET 1 Dimulai pukul 14.00 WIB yang dipandu oleh Saudari Lailatun Nafis selaku MC, dilanjutkan dengan Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Saudara Alifia Tara Prakosa serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FoSSEI yang dipimpin oleh Saudari Fitria Nafkhatul Miskiyyah. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Saudara Fauzi Faidulloh selaku ketua panitia SET 1 2022. Kemudian disambung sambutan dari Saudara Imron Chumaedi selaku ketua umum Forshei. Beliau berharap agar kegiatan SET 1 ini mampu memfasilitasi kader 2022 untuk saling mengenal dan menumbuhkan kebersamaan di antara mereka. Sambutan terakhir disampaikan oleh Saudara Muhammad Nur Fais selaku perwakilan Majelis Pertimbangan Forshei (MPF), yang dalam sambutannya beliau menyampaikan acara SET 1 ini diharapkan untuk saling mengenal, saling mengerti, dan memahami satu sama lain untuk kemajuan organisasi Forshei. Dengan saling mengenal, anggota dapat mengakrabkan diri kepada semua anggota maupun mas-mbak Forshei lainnya. Dengan adanya acara SET 1 ini, semoga peserta dapat menikmati dan enjoy mengikuti acara, dan semoga setelah acara SET 1 ini menjadikan kita semua adalah keluarga. Acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Saudara Anif Rafidhon dan kemudian ditutup oleh MC untuk peralihan materi.
Materi pertama disampaikan oleh Fahrur Rozi yang dimoderatori oleh Saudari Prasiwi dengan topik “G20 dan Perkembangan Ekonomi Pasca G20”. Dalam kesempatan ini beliau membuat Small Grup Discussion untuk para kader 2022 dengan pemahaman sekilas yaitu : Pasca G20 di Bali. G20 membahas tentang 60% kalkulasi dunia 40% tentang perdagangan internasional 80% tentang PDB dunia. G20 membahas mengenai dampak pasca covid, isu pembangunan dan ikim, pajak, dan penanganan krisis keuangan 2008. G20 dibagi menjadi beberapa perkumpulan salah satunya; KTT, perkumpulan tingkat menteri dan deputi, perkumpulan kelompok kerja yang berkitan hal tersebut. Dengan adanya Small Group Discussion (SGD), para kader 2022 dapat belajar berpikir kritis dan mampu bersikap skeptis terhadap isu terkini. Dilanjutkan materi selanjutnya mengenai “Leadership” oleh Saudara Syamul Ma’arif Kader Forshei Angkatan 2017 yang dimoderatoi oleh Saudari Anggi. Dari materi yang disampaikan dapat diambil benang merah bahwa, leadership adalah kemampuan untuk mengatur dan mengarakan koordinasi diri sendiri, di mana berkaitan dengan mau kemana kita membawa diri “One Step Closer”.
Pada keesokan harinya, kegiatan dibuka dengan senam pagi bersama, hiking serta minigame. Setelah bersih-bersih, acara dilanjutkan dengan pemberian materi terakhir tentang personal identity yang disampaikan oleh Saudara Muhammad Lizamuddin kader Forshei Angkatan 2017 dan dimoderatori oleh Saudara Ali Ibnu Mubarok. Pada pemaparan kali ini beliau menjelaskan bahwasannya Personal Identity merupakan sebuah penilaian terintegrasi seorang individu terhadap citra dirinya sendiri sebagai seseorang yang unik, yang membedakan dirinya dengan orang lain (Bernstein.DA.) Seseorang yang sudah mengenali pribadinya akan menyadari ciri khas pribadinya.
Acara SET 1 berakhir pada pukul 16.00 WIB dilanjutkan penutupan acara dan diakhiri dengan foto bersama seluruh kader forshei dan MPF. Dengan dilaksanakannya SET 1 ini, diharapkan para kader 2022 senantiasa mampu menjalin silaturrahmi serta mempererat kedekatan satu sama lain, dan tentunya dapat memperoleh ilmu yang dapat bermanfaat bagi semua orang di sekitarnya.