Fondasi: merupakan bagian dasar dari sebuah bangunan yang mampu menopang bangunan tersebut. Dikatakan bahwa kuatnya sebuah bangunan dapat dilihat dari fondasinya. Fondasi dari Ekonomi Islam memiliki lima prinsip yaitu tauhid (keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintahan), dan ma'ad (hasil).
Tiang: merupakan turunan (derivative) dari fondasinya memiliki tiga prinsip yaitu multitype ownership, freedom to act, dan social justice.
▪ Multitype ownership (Kepemilikan Multi Jenis): Dalam Islam, berlakulah prinsip kepemilikan multi jenis yaitu mengakui bermacam-macam bentuk kepemilikan, baik swasta, negara, maupun campuran. Prinsip ini merupakan terjemahan dari nilai tauhid: pemilik primer Allah SWT, sedangkan manusia sebagai pemilik sekunder.
Freedom to Act (Kebebasan Bertindak atau Berusaha): Penerapan nilai ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang profesional dan prestatif dalam segala bidang, termasuk dalam bidang ekonomi dan bisnis. Meneladani sifat-sifat rasul dalam aktivitasnya (siddiq, amanah, tabligh dan fathanah) dan digabungkan dengan nilai keadilan dan khilafah (good governance) akan melahirkan prinsip freedom to act pada setiap muslim (umumnya) dan para ekonom Islam (khususnya) sehingga mekanisme pasar dalam perekonomian akan tercipta. Kebebasan dalam konteks freedom to act, dilandasi dengan prinsip syariah (nilai keadilan) agar tidak tercipta distorsi dan transaksi yang dilarang (riba, gharar (ketidakpastian), tadlis (penipuan).
• Social Justice (Keadilan Sosial): Prinsip keadilan sosial merupakan gabungan antara nilai khilafah dan nilai ma'ad. Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pokok dan menciptakan keseimbangan sosial. Dalam Islam, keadilan diartikan suka sama suka dan satu pihak tidak terdzalimi, maka Islam membolehkan adanya intervensi pasar (al-hisbah) serta intervensi harga jika terjadi distorsi pasar.
• Atap: merupakan bagian yang melindungi sebuah bangunan dari kondisi luar yang berpotensi manjadi ancaman bagi bangunan tersebut. Dalam bangunan Ekonomi Islam, akhlak mempunyai peran sebagai atap. Hal ini dimaksudkan bahwa akhlak merupakan sikap manusia untuk bertindak sesuai dengan teori dan sistem yang telah digali dari sumber-sumber Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits
Referensi:
• Karim, Adiwarman. 2012. Ekonomi Mikro Islam Edisi Keempat. Cet ke-5. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Referensi Gambar :