Keuangan Publik, Inflasi, dan Pengangguran

 

Keuangan Publik, Inflasi, dan Pengangguran

Keuangan Publik

Berdasarkan UU No. 17 tahun 2003 keuangan publik adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu yang dapat dijadikan milik negara. Keuangan negara dikelola secara tertib, transparan, dan bertanggung jawab. Keuangan publik sama halnya dengan keuangan negara.




Inflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai uang (kertas) yang beredar sehingga menyebabkan harga barang-barang naik. Inflasi juga dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Inflasi terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

• Peningkatan biaya produksi

• Peredaran uang yang tinggi, inflasi terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak dibanding dengan jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan penyebabnya, inflasi terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

Demand pull inflation, inflasi yang terjadi karena permintaan masyarakat akan barang atau jasa lebih tinggi dibandingkan dengan barang atau jasa yang disediakan oleh produsen.

Cost push inflation, inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga penawaran yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi.

• Inflasi campuran (Bottle neck inflation), inflasi yang terjadi karena faktor penawaran atau faktor permintaan.

Jenis-jenis inflasi berdasarkan kenaikan harga adalah sebagai berikut:

1. Inflasi ringan,ketika kenaikan harga dibawah 10% dalam setahun.

2. Inflasi sedang, ketika kenaikan harga diantara 10 – 30% dalam setahun.

3. Inflasi berat, ketika kenaikan harga diantara 30 – 100% dalam setahun.

4. Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali, ketika kenaikan harga diatas 100% dalam setahun.

Berdasarkan asalnya, inflasi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

• Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation), inflasi yang terjadi karena jumlah uang yang ada di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

• Inflasi dari luar negeri (imported inflation), inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga diluar negeri yangmana inflasi ini terjadi di negara yang melakukan perdagangan bebas.

Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan ketika seseorang yang sudah tergolong dalam angkatan kerja tidak atau belum memiliki pekerjaan atau orang yang memiliki pekerjaan namun tidak produktif.

Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1. Pengangguran normal atau friksional

Pengangguran ini tidak memiliki pekerjaan karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik.

2. Pengangguran siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang tercipta karena akibat dari menurunnya permintaan agregat.

3. Pengangguran struktural

Pengangguran structural merupakan pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur kegiatan ekonomi.

4. Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi merupakan pengangguran yang terjadi akibat dari perkembangan teknologi seperti adanya mesin atau robot dan bahan kimia yang dapat menggantikan tenaga kerja (manusia).

Berdasarkan ciri-cirinya, pengangguran dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1. Pengangguran terbuka (open unemployment)

Pengangguran terbuka merupakan pengangguran yang tercipta karena akibat dari pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari lowongan pekerjaan,

2. Pengangguran tersembunyi

Pengangguran tersembunyi merupakan pengangguran yang terjadi karena disebabkan oleh adanya keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.

3. Pengangguran bermusim

Pengangguran bermusim adalah pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu dalam suatu tahunan. Contohnya petani

4. Setengah menganggur (underemployment)

Setengah menganggur adalah pengangguran yang terjadi ketika dalam keadaan dimana seorang pekerja jam bekerjanya jauh lebih rendah dari jam kerja normal.

Dari beberapa jenis pengangguran diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengangguran. Beberapa faktor yang menebabkan pengangguran adalah sebagai berikut.

• Ketidakseimbangan antara angkatan kerja dengan kesempatan kerja, dimana angkatan kerja jumlahnya lebih besar dibanding dengan jumlah kesempatan kerja.

• Tingkat pendidikan yang rendah sehingga keterampilan yang dimiliki masyarakat juga rendah.

• Adanya kemajuan teknologi yang dapat menggantikan tenaga kerja manusia.

• Pemberhentian kebijakan mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri yang dilakukan pemerintah, pemutusan hubungan kerja (PHK)

• Harapan yang terlalu tinggi untuk pemilihan tenaga kerja.

• Persaingan pasar global

• Kemiskinan

Referensi

Pemerintah, konsep tual. “DHendianto-BiroHukum BPK-RI/5/26/2008 1,” no. 1 (2003): 1–40.

Gupta, R. “Inflasi.” CWL Publishing Enterprises, Inc., Madison 2004, no. May (2004): 352. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cbdv.200490137/abstract.

Qadrunnanda, Luthfi. “Analisis Pengaruh Pendidikan Pertumbuhan Ekonomi Dan Rasio Gini Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2015.” Skripsi, 2017, 1–34.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2016. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/inflasi.