PARADIGMA DAN PERBANDINGAN ANTAR EKONOMI

 


Paradigma adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang dalam melakukan segala Tindakan. Hadirnya paradigma juga dapat mempengaruhi manusia dalam berpikir dan bersikap terhadap semua hal.

Mazhab-Mahzab Ekonomi Islam

1. Mazhab Baqr As Sadr

• Ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Tidak akan pernah bisa disatukan karena keduanya memiliki filosofi yang kontradiktif.

• Maka, istilah ekonomi Islam harus dihentikan, dan diganti dengan iqtishad (qashd ~ equilibrium, keadaan sama seimbang).

• Iqtishaduna - Baqr as Sadr, menolak semua teori konvensional dan berusha menyusun teori-teori baru yang digali langsung dari Al-Qur’an dan as Sunah.

• Sumber daya tidak terbatas :

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (al Qamar : 49)

• Keinginan manusia terbatas : jika kepuasan telah mencapai titik maksimal atau sudah mulai menurun (al-hadits).

• Permasalahan distribusi : “Sebagian harta kita ada hak untuk orang lain” (al Hadits)

Tokoh : Baqr as Sadr, Abbas Mirakhor, Baqr al Hasani, Kadim as Sadr, Iraj, Hedayati, dll.

2. Mazhab Mainstream

• Sumber daya terbatas :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan..” (al Baqarah : 155)

• Keinginan manusia tidak terbatas :

“Manusia tidak akan pernah puas, bila diberikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah, bila diberikan dua lembah, ia akan meminta tiga lembah, dan seterusnya sampai ia masuk kubur” (at-takatsur: 1-5)

• Memberikan penekanan terhadapp optimalisasi sumber daya: sebab manusia itu khalifah, jadi harus bertanggungjawab melalui usaha optimalisasi, tidak dengan kehendak sendiri, melainkan memperhatikan landasan syariah.

Tokoh : Umer Chapra, M. A. Mannan, M. Nejatullah Siddiqi, Monzer Khaf

3. Alternatif-Kritis

Mengkritik kedua mazhab sebelumnya :

• Baqr dikritik berusaha menghancurkan teori lama, dan menemukan sesuatu yang baru, padahal sebenarnya sudah ditemukan.

• Mainstream dikritik sebagai jiplakan dari ekonomi klasik, hanya saja menghilangkan variabel riba dan memasukkan variabel zakat dan niat.

• Tidak hanya sosialisme dan kapitalisme yang dikritis, ekonomi Islam juga harus dikritisi. Islam pasti benar, ekonomi Islam belum tentu benar.

Tokoh : Timur Kuran, Jomo, M. Arif, dl

Sumber

https://www.inews.id/amp/finance/keuangan/ojk-pertumbuhan-perbankan-syariah-lebih-baik-dari-bank-konvensional