IHSG Merosot!!! Bagaimana Dampak Pengangguran di Indonesia!?!?
IHSG atau indeks harga saham gabungan adalah indeks yang mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. IHSG mencerminkan perubahan harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencakup seluruh saham yang diperdagangkan di BEI. dikutip dari Kata.data.com mengatakan bahwasanya, IHSG rontok hingga ke level 5.971 atau 4,97% pada perdagangan saham pagi ini. apasih pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia? tentu saja berdampak karena IHSG sangat berpengaruh bagi perekonomian suatu negara di Indonesia. Jika IHSG turun artinya tingkat kepercayaan investor asing terhadap saham indonesia juga mengalami penurunan, hal ini menyebabkan banyak investor asing berbondong-bondong menarik sahamnya sehingga jumlah dollar yang beredar semakin menurun dan itu bisa mengakibatkan nilai rupiah melemah, khawatirnya jika nilai rupiah melemah akan menyebabkan inflasi ( Kenaikan harga secara terus menerus) juga membuat daya beli masyarakat menjadi turun karena harga semakin mahal, karena daya beli menjadi turun maka banyak perusahaan pada mengurangi *demand* nya. Dan untuk masyarakat apasih dampaknya? Karena perusahaan mengurangi jumlah produksinya, sehingga perusahaan juga memangkas jumlah karyawan. ini menyebabkan lingkaran setan yaitu banyaknya phk dimana mana dan juga menjadikan angka pengangguran semakin tinggi. Kenapa sih investor pada menarik sahamnya? Karena investor akan lebih berhati hati dalam menanamkan sahamnya jika indeks IHSG tersebut semakin kedepan mengalami penurunan. menurut Pakar ITS IHSG mengatakan bahwasanya, hal ini dipengaruhi oleh faktor domestik dan global salah satunya penurunan peringkat investasi Indonesia serta menurut Goldman Sachs mengatakan bahwasanya kondisi ini membuat investor asing mengurangi eksposur di pasar modal Indonesia, memicu aksi jual daham dalam jumlah besar yang semakin menekan IHSG. Selain itu, adanya isu pergantian Mentri Keuangan RI turut memperburuk sentimen pasar. Ketidakseimbangan dalam APBN juga menambah kekhawatiran investor, namun respon dari orang nomor 1 di Indonesia pada pidatonya "harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman". Padahal penyebab anjloknya IHSG juga dipengaruhi dari APBN yang mengalami penurunan secara signifikan dimana per Februari 2025 tercatat sebesar Rp. 31,2 T hingga menunjukan lemahnya penerimaan negara yang turun di angka 20,85%. pakar ITS mengatakan bahwasanya, merosotnya IHSG berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia). situasi ini membuat kepercayaan pasar melemah.
Dikutip dari Katadata.com mengatakan bahwasanya Seiring dengan anjloknya IHSG, Empat saham perbankan raksasa juga terdiskon, misalnya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang tergelincir 2,85% ke level Rp. 7.650, kemudian PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terperosok 4,32% ke level Rp.3.540 perlembar saham. lalu PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 2,95% ke level Rp. 4.290 per lembar saham, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 3,45% ke level Rp. 3.660 per lembar saham.
Jadi jika ditarik benang merahnya, bahwa ketidakstabilan dan menurunnya IHSG akan berdampak bagi naiknya angka pengangguran di indonesia yang saat ini masih belum teratasi.